Kasih Yang Memulihkan dan Menyelamatkan
Gerakan Karismatik Katolik memasuki kota Jakarta di tahun 1976 bersama Almarhum Mgr. Leo Sukoto SJ, Keuskupan Agung Jakarta. Bersama beberapa imam yang telah lama berkecimpung dalam Pembaharuan Karismatik Katolik (PKK), almarhum Mgr. Leo Sukoto SJ memberikan seminar kepada biarawan-biarawati, tokoh agama Katolik, hingga kaum awam untuk mengenal dan merasakan hidup dalam gerakan Roh Kudus (Life in the spirit). Setiap orang yang telah mengikuti seminar ini menampakkan buah-buah Roh dan karunia Roh Kudus lewat hidupnya.
Didampingi tokoh agama Katolik bersama umat yang telah mengikuti seminar Hidup dalam Roh Kudus, Almarhum Mgr. Leo Sukoto SJ membentuk Persekutuan Doa Pembaharuan Karismatik Katolik (PDPKK) dan mengadakan seminar Hidup dalam Roh Kudus dari satu paroki menuju paroki lainnya. Pada bulan November 2003, Seminar Pembaharuan Karismatik Katolik ini dilaksanakan di Paroki Kosambi Baru dan bersamaan dengan ini, terbentuklah komunitas kategorial Persekutuan Doa Pembaharuan Karismatik Katolik (PDPKK) di Gereja Santo Matias Rasul.
Sejalan dengan visinya, “Agar semua orang mengalami Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi serta bertindak seperti Yesus untuk ikut memperbaharui Gereja dan dunia”, PDPKK Santo Matias Rasul mendevosikan hidupnya kepada Roh Kudus dan membantu umat untuk memahami serta menggunakan karunia Roh Kudus, yang merupakan sumber kekuatan bagi orang Kristiani dalam melaksanakan tugas perutusan mereka menuju kekudusan.
Mensyukuri lahirnya gerakan karismatik katolik di Paroki Kosambi Baru yang ke-20 di tahun 2023, PDPKK Santo Matias Rasul mengadakan perayaan syukur yang dirangkai menjadi tiga acara yang berkesinambungan yakni; Malam Penyembahan (Worship Night) pada hari Sabtu 4 November 2023, Misa dan Penyembahan Sakramen Maha Kudus di hari Kamis 9 November 2023, dan Kebangunan Rohani Katolik (KRK) di hari Sabtu 11 November 2023 sebagai paripurna dari ketiganya.
Dianugerahkan kasih Tuhan, panitia yang merasa cemas dan khawatir di saat persiapan acara ini memohon bimbingan Roh Kudus untuk menuntun mereka sehingga bisa memberikan yang terbaik bagi umat-Nya. Panitia juga meminta agar kehendak-Nya lah yang terjadi dalam acara ini. Melalui kekuatan Tuhan, tidak terasa hampir 170 panitia dikumpulkan-Nya untuk mendukung acara ini dengan sukarela. Mulai dari bidang Peribadatan, Komsos Paroki, Lingkungan Hidup, OMK, BL KEP choir, PDOMPKK, Matias Dance Crew, hingga Tata Laksana gereja semua memberikan perhatian dan tenaganya bagi acara ini. Dia mencukupkan pula jumlah umat dan dana yang diperlukan tepat pada waktunya.
Roh Kudus menyatukan panitia dalam mempersiapkan acara secara solid agar umat nyaman menyambut Kasih Bapa yang memulihkan dan menyelamatkan. Roh Kudus menyentuh hati umat yang memuji dan menyembah-Nya di worship night atau malam penyembahan yang dipimpin oleh Susan. Tidak berhenti sampai di situ, kesempurnaan kasih-Nya terus dirasakan oleh umat saat mengikuti misa konselebrasi dan penyembahan Sakramen Maha Kudus yang dibawakan oleh Romo Gunadi Emmanuel, Romo Michael Wisnu Agung Pribadi, dan Romo Albertus Monang Sidabutar.
Panitia hingga umat merasakan derasnya curahan kasih Bapa di hari itu. Kasih-Nya memulihkan dan menyelamatkan lebih dari 700 umat yang hadir dalam KRK. Banyak kesembuhan terjadi saat pelayanan doa dilakukan bersama Romo Gunadi Emmanuel, Romo Aloysius Susilo Wijoyo, dan Pewarta Benyamin Ratu. Umat yang datang dengan kursi roda pulang dengan berjalan, umat yang datang dengan sakit pada kaki dan pinggang mampu memuji Tuhan dengan melompat. Ia mengangkat setiap beban di hati mereka dan menjadikan mereka pulang dengan gembira.
Bagaikan seorang perempuan yang dibawa ke hadapan Yesus untuk dihakimi karena didapati telah berbuat zinah. Banyak orang memberi celaan dan ingin menghakimi perempuan ini karena dosa yang telah dilakukannya menurut Hukum Taurat. Tindakan dan keputusan Yesus justru merangkul perempuan ini untuk masuk dalam rahmat pengampunan yang memulihkan hubungannya dengan Bapa di Surga, serta menyelamatkan hidupnya dari maut karena dosa.
Yesus membenci dosa namun Ia mengasihi pendosa. Sang perempuan yang diampuni ini diberi kebebasan untuk pergi dan mewartakan kabar keselamatan yang telah diterimanya, “Akupun tidak menghukum engkau, pergilah dan janganlah berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”, begitulah ungkapan Yesus yang disampaikan dalam injil Yohanes 8:11b. Rahmat kebebasan yang memerdekakan iman ini akhirnya juga diterima oleh umat Allah yang hadir dalam perayaan syukur HUT ke-20 PDPKK Santo Matias Rasul dan semoga setelahnya mereka mampu menjadi saksi Kristus yang militan di tengah dunia.
Terima kasih kepada umat yang telah berpartisipasi, para donatur, dan dewan paroki yang telah mendukung acara syukur HUT ke-20 PDPKK Santo Matias Rasul ini sehingga dapat berjalan dengan lancar. Semoga kasih Tuhan senantiasa menyelimuti hati kita semua hingga akhirnya Kasih itu memenangkan dan menyelamatkan semakin banyak jiwa.
Berkah dalem kekasih Kristus,
Panitia HUT 20th PDPKK St. Matias Rasul