Spektrum sinar matahari terdiri dari berbagai panjang gelombang yang menembus kulit dengan kedalaman yang berbeda. Semakin panjang gelombang tersebut, semakin dalam sinar matahari untuk menembus kulit. Hal tersebut memiliki efek samping yang berbeda pada kulit.

Jerawat atau yang biasa dikenal dengan akne vulgaris adalah jenis jerawat yang paling sering muncul dan cukup mengganggu penampilan. Penyebab terjadinya akne ini adalah peningkatan produksi minyak, kelainan proses keratinisasi kulit, adanya bakteri penyebab jerawat (P.Acnes), dan peningkatan di sekitar zat-zat peradangan pori kulit.

Faktor apa yang memengaruhi munculnya jerawat?

Faktor eksternal (eksposom) seperti polusi, konsumsi makanan manis, kurang tidur, dan radiasi sinar matahari juga memengaruhi pertumbuhan jerawat ini. Radiasi sinar UV-A1 dengan panjang gelombang tertentu dapat memiliki efek antiperadangan dan meningkatkan risiko kehitaman pada kulit. Sinar UVB menyebabkan peradangan dan meningkatkan produksi minyak, serta proliferasi keratin (sel pada kulit). Interaksi antara sinar matahari dan lesi akne pada ras khususnya Asia, Afrika, dan Amerika Latin dapat meningkatkan kehitaman (Hiperpigmentasi Pascainflamasi) atau kemerahan. Mengonsumsi obat untuk mengurangi jerawat–seperti isotretinoin dan tetrasiklin–juga meningkatkan sensitivitas kulit terhadap paparan matahari.

Seperti apa efek sinar matahari terhadap akne?

Ada beberapa gejala pada kulit yang diakibatkan oleh paparan matahari, yaitu kulit yang rentan berjerawat dengan munculnya bintik kecoklatan/komedo hitam. Bagi orang yang sensitif terhadap paparan matahari (fotosensitivitas) seperti pada penderita penyakit Lupus Eritematosus Sistemik (LES), sinar matahari dapat memunculkan kelainan warna kulit seperti melasma dan bintik kehitaman, serta keratosis aktinik yang berbentuk datar hingga menonjol. Sinar matahari dapat memperburuk akne dan menyebabkan hiperpigmentasi  pascaakne (kehitaman). Selain itu, pengobatan pada akne dapat menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari.

Apakah perlu menggunakan tabir surya?

Manfaat penggunaan tabir surya pada kulit berjerawat:

  • Mencegah kanker kulit dan photoaging;
  • Perlindungan efek negatif terhadap perawatan yang menyebabkan kulit menjadi sensitif;
  • Meminimalisasi efek iritasi dari penggunaan beberapa produk topikal/oles dan pengobatan akne yang dikonsumsi;
  • Mencegah kehitaman akibat bekas jerawat yang berkepanjangan, terutama pada kulit tertentu;
  • Tabir surya yang berwarna (tinted) dapat membantu menyamarkan dan meningkatkan kepercayaan diri pasien, sekaligus melindungi dari radiasi; dan
  • Mempercepat penyembuhan setelah tindakan seperti peeling kimia. 

Bagaimana cara memilih tabir surya?

Menurut para ahli medis, terdapat beberapa kriteria produk tabir surya: memiliki efek sinar proteksi terhadap UVA, UVB, visible light, dan inframerah; bertekstur ringan dan tidak lengket; transparan terutama jika digunakan pada kulit berwarna; dan tidak perih di mata. Tabir surya yang direkomendasikan yaitu yang mengandung SPF untuk proteksi terhadap UVB, PA+++ untuk memproteksi UVA, dan mengandung iron oxide atau antioksidan untuk memproteksi cahaya tampak dan inframerah.

Rekomendasi penggunaan tabir surya secara umum menurut American Academy of Dermatology yaitu digunakan oleh semua orang dengan seluruh jenis warna kulit, diaplikasikan pada seluruh area tubuh terbuka yang tidak terlindungi pakaian dengan jumlah yang cukup dan merata, digunakan setiap hari dan sepanjang hari dengan pengaplikasian 15-20 menit sebelum keluar ruangan, dan disarankan untuk mengoleskan ulang setiap dua jam, terutama setelah berenang atau banyak berkeringat. 

Sementara, karakteristik tabir surya yang dapat digunakan untuk akne yaitu spektrum luas dengan SPF ≥ 30, bertekstur ringan, cepat terserap, mudah digunakan, nonkomedogenik, dan matte.



Sekilas Tentang Penulis