Cuaca cerah mengawali hari Jumat Agung 29 Maret 2024 di Gereja St. Matias Rasul Kosambi Baru. Hari ini menjadi salah satu hari yang dinanti-nantikan oleh sebagian umat, khususnya panitia dan para pemain tablo. Karena hari itu akan berlangsung dramatisasi jalan salib kisah sengsara Tuhan Yesus Kristus. Setelah sebulan berlatih siang malam, tibalah saatnya rasa grogi, deg-degan, nervous dan keringat dingin itu memuncak dalam dramatisasi. Yang lebih menantang lagi adalah, tablo ini akan berlangsung di halaman atau outdoor. Secara teknis tentu menjadi tantangan tersendiri.

Sejak pukul 4:00 WIB pagi para pemain tablo mulai berdatangan untuk dandan dan mengenakan kostum sesuai peran. Panggung di teras depan Gedung Maria Ratu Rosari sudah disiapkan untuk peristiwa pengadilan Yesus di hadapan Pilatus hingga Yesus mengawali jalan salib. Sementara itu di halaman depan mess satpam sudah disiapkan backdrop besar dan salib untuk Golgota.

Para pemain Tablo sedang sarapan usai dandan (foto by Bowie)

Waktu menunjukkan pukul 6:30, ruang Mediatrik penuh dengan pemain tablo. Ada yang sedang berdandan, ada yang sedang sarapan, ada yang sekedar ngobrol bersama dan ada pula yang memberikan pengarahan. Sementara tak jauh dari mediatrik ada teman-teman komsos yang sibuk setting video cam. Dan, diujung sana tak kalah penting adalah ensamble Matias Simfonieta sedang cek sound untuk mengiringi tablo.

Tiba-tiba dari balik pintu ruang Mediatrik muncul seorang anak yang baru kelas 1 SMP mengenakan kostum warna oranye. Anak bernama Jose ini berperan sebagai umat yang ikut berteriak “Salibkan Dia”.

Jose berperan sebagai anak-anak Yahudi dalam Tablo (foto by Bowie)

Jose “in action” pada Tablo Jalan Salib 2024 (voto by Ivan)

“Sebenarnya sejak tahun lalu saya pengin ikut tablo, karena kakak saya, Margareth, kemarin jadi Bunda Maria.” Kata Jose saat ditanya kenapa bisa ikut main tablo.

“Tahun ini saya baru bisa ikut, kebetulan kakak saya jadi panitia dan sama panitia saya diijinkan ikut main. Saya senang sekali.” Lanjut Jose

“Sebenarnya Jose ini secara umur tidak masuk kriteria karena dia masih SMP sedangkan syarat untuk ikut main tablu adalah usia 15 tahun ke atas. Tetapi karena yang mendaftar sedikit, maka panitia memberi kesempatan.” Ujar Bu Christine, mama Jose.

“Jose ini sangat bersemangat ikut Latihan, padahal itu lagi masa penilaian tengah smester di sekolahnya. Kami sebagai orangtua berpesan agar Jose bisa bagi waktu dan tenaga.  Kami tinggal di belakang pasar, Jose kalau Latihan sering pergi sendiri naik sepeda.”Lanjut Bu Christine.

“Bagi Saya, apa yang dilakukan Jose ini membahagiakan saya. Harapan saya 4 anak saya ikut aktif di gereja, apapun bentuknya. Jose ini anak bungsu. Semoga kegiatan di gereja ini memberikan pengalaman yang baik bagi anak-anak saya.” Demikian harapan bu Christine dalam obrolan singkat sebelum tablo mulai.

Tak lama kemudian muncul Erwin, salah satu satpam gereja. Kali ini Erwin tidak berpakaian dinas, tapi mengenakan pakaian prajurit.

Erwin-Satpam Paroki- yang berperan sebagai prajurit dalam Tablo (foto by Bowie)

“Ini pengalaman pertama saya setelah sekian lama hanya bisa menyaksikan tablo.” Demikian komentar Erwin dengan gembira dan penuh semangat menyiapkan diri. Peran serta Erwin ini diapresiasi oleh teman-teman satpam yang berada di dekat Mediatrix. Teman-teman satpam yang lain ikut bangga ada diantara mereka yang ikut tablo.

Sementara itu tampak Hendra pemeran Yesus sedang bersiap sarapan. Hendra tinggal di Greenlake, anggota wilayah 16.

“Maaf boleh nanti saja nggak wawancaranya. Saya sedang nggak konsen. Biasa agak nervous dan banyak yang harus diingat dialognya, takut salah. Saya nanti ada doa setelah tablo, tapi masih sempatlah ngobrol sebentar.” Respon Hendra saat coba diajak ngobrol untuk wawancara.

Bisa dibayangkan bagaimana groginya Hendra harus menampilkan peran utama dalam tablo ini. Ia menjadi sentral seluruh adegan dan dialog. Demikian juga semua peran yang dilakukan pemain mengharah pada satu sosok ini. Kenapa Hendra yang terpilih jadi Yesus? Bagaimana pengalaman batinnya selama Latihan dan saat menjalani peran Yesus? Natikan di edisi berikutnya. (Johanes Prabowo)

Sekilas Tentang Penulis