ORANG MUDA KATOLIK
Tulisan ini ditujukan untuk seluruh pembaca Orang Muda Katolik.
Setelah sekian lama kita berjalan, bertumbuh, dan berproses bersama…
Halo, OMK X
OMK X adalah sebutan untuk Orang Muda Katolik (OMK) Wilayah 10, salah satu OMK wilayah yang berada di Paroki Kosambi Baru. OMK X terdiri dari 4 lingkungan yaitu Lingkungan Santo Petrus, Lingkungan Santo Bonifasius, Lingkungan Santo Yakobus, dan Lingkungan Santo Yohanes Paulus II.
Kami yang tergabung dalam wadah OMK X adalah kumpulan remaja yang memiliki beragam perbedaan. Meski begitu, kami memiliki tujuan yang sama. Tak muluk-muluk, tujuan kami cukup dengan melibatkan diri dalam kegiatan rohani maupun nonrohani dengan teman-teman yang seiman dalam Yesus Kristus.
Apa saja, sih kegiatannya?
Kegiatan yang dilakukan oleh OMK X sama halnya seperti kegiatan rohani pada umumnya: doa bersama, Bina Iman Anak (BIA) dan Bina Iman Remaja (BIR), rekoleksi, olahraga di Car Free Day, masak-masak bersama untuk dikonsumsi dalam pertemuan atau rapat, serta melakukan penggalangan dana jika kami ingin pergi ke suatu tempat.
Dari kegiatan-kegiatan tersebut, kami mulai belajar untuk mengenal, saling merangkul agar tetap kompak, dan mengasihi satu sama lain. Perlahan, OMK X pun mulai dilibatkan di tingkat paroki. OMK X ikut membantu kegiatan Gereja dengan menjadi petugas tata tertib dalam Ekaristi Kaum Muda (EKM), panitia dan pemain tablo, peserta futsal dan beragam perlombaan, peserta bazar UMKM SAMARA Fair, dan lainnya.
Gimana, sih supaya tetap aktif?
Tahun 2014 di rumah Hartono Sanusi, Ketua Wilayah 10 saat itu, OMK X termasuk kepengurusannya kembali dibentuk. Kami pun mulai bergerak, ikut serta dalam berbagai undangan lingkungan dan paroki. Kegiatan pertama yang diikuti oleh OMK X adalah menanam pohon di belakang halaman parkir gereja. Peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut berasal dari seluruh wilayah. Wilayah 10 sendiri diwakili oleh Hartono Sanusi bersama dengan OMK X.
Sejak itu, OMK X mulai dikenal di kalangan paroki karena kekompakan antar kaum muda-mudinya. OMK X pun mulai mengikuti lomba–lomba paroki yang melibatkan anak-anak muda dan beberapa kali menuai prestasi.
Di balik banyaknya kisah pelayanan dalam menjadi terang dan garam, kami juga memiliki suka duka di dalamnya. Beberapa dari kami mulai saling mengenal dan memiliki kedekatan emosional. Tidak dapat dipungkiri, kami sering berbeda pendapat bahkan sampai terjadi konflik.
Seperti pepatah “semakin tinggi pohon, semakin kencang angin yang menerpanya”, kami tetap bersatu kembali untuk menjalankan kegiatan wilayah (doa lingkungan, doa rosario, dan sebagainya) meski beberapa kali terjadi kerenggangan.
Walaupun beberapa di antara kami mulai ada yang tidak aktif, seiring berjalannya waktu dan aktivitas, kami mulai saling mengerti dan mencoba memahami kembali makna sebenarnya jika terus demikian. Itu semua membuat kami berpikir dan saling merangkul dalam kekeluargaan. Semua menjadi pembelajaran yang berharga bagi kami.
Pesan ini untuk kita semua, Orang Muda Katolik
Usia tidak lagi muda, wajar saja jika terjadi perbedaan pendapat di dalamnya. Pada intinya, kita tidak boleh lupa bahwa kita pernah melewati masa sulit dan bahagia bersama. Tak lupa, banyak juga hal baik yang pernah kita lakukan bersama.
Oleh karena itu, sekalipun ada masalah, jangan pernah lupakan budi baik yang pernah ada di antara kita. Sebatang sapu lidi akan sangat mudah dipatahkan, tetapi jika tetap menjadi segenggam sapu lidi, kita akan sangat sulit dipatahkan.
Bagi kami, OMK bukanlah sebuah komunitas saja, tetapi sebuah keluarga tempat kami ditempa untuk bertumbuh dan berkembang dalam iman. OMK juga merupakan tempat rehabilitasi ketika kami hilang arah dalam semangat pelayanan.
Yuk segera bergabung dengan OMK di wilayahmu masing-masing dan menjadi benih-benih pewartaan Kristus, karena “enggak ada loe enggak rame”!
Benedictus G. & Rein K.
OMK Wilayah 10